Sabtu, 27 Juli 2013

Humor Terbaru

Tidak Ada Orang.

Selama berpuluh-puluh tahun Universitas Nebraska hanya menerima pria sebagai mahasiswanya. Kemudian ada peraturan baru yang merubah hal tersebut. Universitas itu kini menerima juga wanita sebagai mahasiswinya.
Tapi ada seorang guru besar yang sangat tidak setuju akan perubahan itu. Dia adalah Dr. Robertson, kakek Lincoln yang menganut diskriminasi wanita secara fanatik. Akibatnya, dalam mengajar, Dr. Robertson tidak pernah mengacuhkan para mahasiswinya. Baginya, kaum wanita dianggap tidak pernah ada di dalam kelasnya.
Dr. Robertson selalu memulai pelajaran dengan ucapan “tuan-tuan yang terhormat” kepada mahasiswanya.
Suatu ketika, hanya ada seorang mahasiswa yang hadir di kelas, sementara mahasiswinya cukup banyak. Tapi Dr. Robertson tetap tenang dan mengawali pelajaran dengan ucapan “tuan yang terhormat”.
Tibalah suatu hari, dimana tidak ada seorang pun mahasiswa yang hadir. Dr. Robertson masuk ke dalam kelas lalu melihat ke sekeliling. Ruangan kelas hanya dipadati oleh para mahasiswi. Lalu ia berseru:
“Oh, tidak ada orang di sini pagi ini!!!”
Kemudian ia berbalik keluar tanpa memberikan pelajaran.

Perasaan Bersalah Saat Konflik Aceh.

Seorang pensiunan tentara mendatangi seorang ulama untuk menceritakan kegelisahan hatinya. Ulama itu dengan senang hati menerimanya.
“Apa masalahnya saudaraku?”, kata sang ulama dengan nada lemah lembut.
“Begini Aa. Dulu sekali, di masa awal pecahnya konflik dengan GAM, saya bertugas di Aceh. Suatu hari seorang wanita mendatangi saya. Rupanya dia itu tentara GAM yang sedang dikejar-kejar tentara kita.
Dia sangat ketakutan dan memohon agar saya menolong dia, kalau tidak dia akan mati dibunuh. Salahkah saya kalau menolong dia Aa, walaupun waktu itu dia pihak musuh?”
“Oh tentu tidak, Saudaraku. Kalau untuk menyelamatkan nyawa manusia, itu adalah perbuatan baik”
“Terima kasih Aa. Saya memang menolong dia. menyembunyikan dia di loteng rumah tempat saya tinggal”.
“Bagus sekali perbuatanmu Saudaraku. Lalu kenapa kok hatimu gelisah?”
“Masalahnya Aa, selama dia bersembunyi, saya jadi tergoda. Wanita itu sangat berterima kasih atas pertolongan saya, jadi dia mau melakukan apa saja. Akhirnya kami melakukan hubungan badan Aa, dan itu berlangsung terus”
Aa terlihat merenung beberapa saat. “Hm…ini memang masalah moral yang pelik. Saat itu memang saat yang sulit. Keadaan membuat kalian berduaan dalam waktu lama.
Itu memang salah, tapi di lain pihak dia akan mati kalau kamu usir dari sana. Tapi Aa percaya perbuatan baikmu lah yang lebih besar dari pada kesalahanmu, dan kamu akan mendapat pahala darinya”
“Oh terima kasih Aa…lega sekali saya mendengarnya”, kata mantan tentara itu, “Aa, bolehkah saya bertanya satu hal lagi?”
“Silahkan Saudaraku”, sahut Aa.
“Apakah menurut Aa sebaiknya saya beritahu dia, kalau konflik Aceh sudah berakhir?”

Cacat Kecil yang Tidak Kelihatan.

Seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah, pokoknya serba sempurna, merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yang sangat cantik dan sempurna pula untuk pasangannya.
Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya itu. Karena terlalu hati-hati sekali dalam memilih,kemanapun ia sulit mendapatkan jodohnya.
Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yang memiliki 3 anak perempuan yang kebetulan semuanya cantik. Lelaki tersebut menemui bapak
petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya, tapi bingung mana yang paling sempurna.
Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dgn anak pertama. Ketika pulang, ia berkata kepada bapak Petani: “Anak pertama bapak cantik tapi memiliki satu cacat kecil yang tak kelihatan, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”
Hari berikutnya ia pergi dgn anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata: “Anak kedua bapak juga cantik tapi punya cacat yang sebenarnya sangat kecil dan tak begitu kelihatan,
yaitu matanya agak juling.”
Petani itu kesal dengan ulah si pemuda, tapi tetap memberi kesempatan memilih kepadanya. Si Petani tahu ia membutuhkan mantu yang gagah untuk memperbaiki status hidupnya.
Akhirnya pergilah si Pemuda dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata: “Inilah yang saya cari-cari, ia benar-benar sempurna.”
Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga si Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian ketika Istrinya melahirkan, dengan penuh kebahagian si Lelaki gagah menyaksikan kelahiran anak pertamanya itu.
Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Tiada mirip dengannya sama sekali. Ia menemui bapak Petani dan bertanya: “Kenapa bisa terjadi seperti ini, Pak? Anak bapak cantik dan saya tampan, kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”
Petani menjawab: “Wah, gimana yah dik.ia sebenarnya juga punya satu cacat kecil yang tidak kelihatan, yaitu waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”
Title: Humor Terbaru; Written by Unknown; Rating: 5 dari 5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar